|
(BRP) Danrem 011/Lilawangsa, Kol (Inf) Jhoni A. Wahab, S. Sos mengatakan, ABRI jangan lagi mencurigai rakyat Aceh, karena semangat nasionalisme kebangsaan masyarakat tanah rencong masih sangat menebal. Tidak perlu dicurigai, tidak perlu adanya penyiksaan dan pembunuhan serta tidak perlu lagi terjadi pertumpahan darah di bumi Serambi Mekkah ini, tegas Danrem Jhoni Wahab dihadapan Gubernur Aceh, H. Syamsuddin Mahmud pada acara silaturrahmi yang berlangsung di Pendopo Bupati Aceh Utara, Kamis (19/11) malam. Kata Danrem, semua prajurit dari pasukan organik yang bertugas di wilayahnya kini sedang ditingkatkan penguasaan ilmu sosial kemasyarakatan, sehingga dengan mudah dapat membina masyarakat di lingkungan tugasnya masing-masing. Selama ini Danrem mengakui, masih banyak prajuritnya yang bersikap arogan dan sok berkuasa apabila berhadapan dengan masyarakat. Prilaku ini akan kita kikis melalui peningkatan ilmu sosial kemasyarakatan, sehingga ABRI dan rakyat bersatu padu, tandas Jhoni Wahab sambil mengutip ucapan Pangab, bahwa apa yang terbaik bagi rakyat adalah terbaik bagi ABRI. Menyangkut bentrokan senjata yang terjadi Minggu lalu di Desa Meunasah Blang-Kandang, Kecamatan Muara Dua, Aceh Utara yang menyebabkan dua nyawa melayang, Danrem mengakui banyak mendapat telefon dari kalangan wartawan dalam dan luar negeri termasuk dari BBC London. "Mereka pertanyakan kok masih ada pembunuhan di Aceh," kata Jhoni, tapi setelah dijelaskan mereka memakluminya, tambah Danrem. Kedepan, kata dia, marilah sama-sama kita menciptakan suasana sejuk dan aman di daerah ini melalui berbagai pendekatan dengan melibatkan semua pihak, baik ulama, umara, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, LSM, mahasiswa dan seluruh komponen masyarakat demi menyejukkan bumi serambi Mekkah ini, Tambah Danrem Jhoni Wahab.
|