Masyarakat Aceh di Sumatera Utara Sujud Syukur kepada Allah SWT

Ribuan masyarakat Aceh di Sumatera Utara dalam minggu ini akan melaksanakan sujud syukur kepada Allah SWT, atas dihapusnya DOM (Daerah Operasi Militer) di Aceh.

Sujud syukur itu rencananya dipusatkan di Masjid Aceh Jalan Mengkara Medan, kata Ketua DPP Aceh Sepakat Sumatera Utara Hazed Djoeli menjawab pertanyaan Waspada via telpon Sabtu (8/7).
Kata Hazed, pihaknya sedang mempersiapkan surat untuk memberitahukan kepada seluruh unsur pengurus DPP Aceh Sepakat Sumatera Utara serta para tokoh-tokoh masyarakat Aceh, baik yang ada di Medan maupun di daerah dati-II di Sumatera Utara.

Untuk kegiatan yang sama, dia telah mempersipkan surat berupa instruksi kepada masyarakat Aceh di 25 Cabang Aceh Sepakat se Sumatera Utara berikut kepada pengurus di 36 anak cabang (Ancab), agar mereka bersama-sama melaksanakan sujud syukur atas terhapusnya DOM di Aceh.
Ketika mendengar televisi dan membaca koran Sabtu, saya sempat terperanjat, tuntutan masyarakat, para mahasiswa dan Pemda Aceh selama ini dikabulkan oleh Allah SWT, ujarnya.

Kepada Presiden BJ. Habibie yang menanggapi keluhan masyarakat Aceh selama 9 tahun dan Menhankam/Pangab Jenderal TNI Wiranto yang langsung datang ke Lhokseumawe Aceh Utara mengumumkan penghapusan DOM dan minta maaf kepada masyarakat, atas nama masyarakat Aceh di perantauan, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, ujar Ketua DPP Aceh Sepakat Sumut.

Di tempat terpisah dua tokoh masyarakat Aceh di Medan yaitu H.T. Hasan Haji, BA dan Mayor (purn) Zainal Abidin menyatakan syukur kepada Allah SWT atas dihapusnya DOM di daerah Aceh.

Bahkan yang sangat terharu, Pangab Jenderal TNI Wiranto meminta maaf kepada seluruh masyarakat Aceh atas tingkah laku sejumlah prajurit ABRI yang menodai dan mengurangi nilai pengabdiannya menyebabkan munculnya ekses yang sangat merugikan rakyat Aceh.

Keputusan Presiden BJ. Habibie yang diumumkan Pangab Wiranto sesuai dengan tuntutan masyarakat Aceh melalui Pemda, DPRD maupun Tim Pencari Fakta (TPF) ke Aceh, kata Hasan Haji yang juga Ketua umum LAKA (Lembaga Adat dan Kebudayaan Aceh) Tk-I Sumatera Utara.

Pimpinan Panti Asuhan Darul Aitam Medan itu berharap, dengan dihapusnya DOM bahwa tidak ada kesan Aceh tidak aman, sehingga para investor asing dapat menginvestasi di Aceh sementara wisatawan manca negara semakin percaya mengunjungi objek-objek wisata di sana.

"Dengan dihapusnya DOM, masyarakat Aceh lepas dari belenggu menyakitkan dan trauma yang berkepanjangan," kata Mayor Zainal Abidin, bahwa ini suatu rahmat bagaikan pohon-pohon dimusim kering disiram hujan.

H.T. Hasan Haji maupun Zainal Abidin berharap dengan do'a para ulama dan seluruh masyarakat Aceh, semoga gangguan-gangguan di sana tidak perlu terulang lagi.