MASYARAKAT KUTA MAKMUR ACEH UTARA, MENGGALI SENDIRI & MENEMUKAN 13 KERANGKA LAGI !!!

Menambah angka temuan KOMNAS HAM, Warga masyarakat di Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, kembali menemukan 13 kerangka manusia yang terkubur pada dua lokasi di kawasan areal perkebunan inti rakyat (PIR) Pasee Sentosa, 15 km sebelah selatan Lhokseumawe.

Camat Kuta Makmur, Drs Dhiauddin dalam pertemuannya dengan Tim Pencari Fakta (TPF) Tingkat II Aceh Utara di Lhokseumawe Rabu (26/8), mengatakan bahwa kerangka manusia yang belum dikenal itu ditemukan atas inisiatif masyarakat sendiri.

Para relawan di Aceh Utara, dalam beberapa hari terakhir terus berupaya mencari lokasi kuburan massal, terutama warga masyarakat yang merasa anggota keluarganya hilang selama operasi militer di Aceh (1989-1998).

Dengan ditemukannya ke-13 kerangka tersebut, berarti jumlah kerangka manusia yang telah ditemukan di daerah operasi militer (DOM) sudah mencapai 32 kerangka, setelah yang pertama digali pada 21 Agustus 1998, di Desa Pasi Lhok, Kabupaten Pidie.

Penggalian kerangka tersebut dilakukan masyarakat tanpa diketahui pihak berwajib dan unsur Tripika (tiga pimpinan kecamatan) setempat, tetapi dikabarkan telah dikubur kembali secara Islam.

"Yang jelas, kami tidak diberitahukan masyarakat atas penggalian kedua lokasi kuburan massal itu," kata Dhiauddin pada acara yang dihadiri Bupati H. Tarmizi A Karim dan Kapolres Aceh Utara, Letkol (Pol) Drs Iskandar Hasan.

Menurut Dhiauddin, pihak perangkat desa di dua lokasi kuburan massal itu, sebetulnya telah berupaya mencegah masyarakat untuk menggali kuburan-kuburan massal, jika tidak dihadiri aparat Kepolisian.

Hadirkan polisi

Sementara itu, Kapolres Aceh Utara Letkol (Pol) Drs Iskandar Hasan menegaskan, setiap dilakukan penggalian kuburan massal di daerah itu, baik oleh masyarakat maupun para relawan, harus disaksikan aparat kepolisian. "Yang jelas, setiap penggalian kuburan di daerah ini menjadi tanggungjawab polisi," katanya.

Menjawab pertanyaan tentang 12 kerangka jenazah titipan Komnas HAM di Mapolres Aceh Utara, Iskandar Hasan mengatakan, masih dalam penyelidikan secara ilmiah di bawah pimpian Dr Mulya A Hasjmy.

Penyelidikan itu dilakukan untuk mengetahui secara pasti, berapa jumlah jenazah yang sebenarnya hasil galian Tim Komnas HAM di bawah Pimpinan Baharuddin Lopa, di Desa Ujung Salam, Bukit Seuntang, Lhoksukon, Aceh Utara