Lagi, Kuburan Korban Culik Ditemukan di Aceh

(BRP) Salah seorang korban, M Abbas Saleh (64), warga Desa Sarah Panyang Kecamatan Bandar Baru, Pidie, yang diculik April 1998 lalu, diduga sudah dibunuh dan dikubur di kawasan Blang Keudah Kecamatan Tiro Truseb. Saat penguburan, oknum keamanan, kepada warga menyatakan yang ditanam itu adalah mayat orang gila, karena ditemukan dalam keadaan telanjang.

Kabar ditemukannya kuburan M Abbas Saleh diungkap Ny Puteh Idris (istri korban) yang didampingi Fatimah (anak) kepada LBH Seuramoe Mekkah Sigli, Rabu (23/9). Mereka minta petunjuk kepada pimpinan lembaga bantuan hukum itu, karena merencanakan membongkar kuburan itu kemudian membawa kerangka ke desa asalnya.

Terungkapnya kuburan tersebut, ujar Puteh, setelah seorang warga Tiro yang datang ke desanya, memberitahu Abbas Saleh sudah dihabisi dan dikuburkan di Blang Keudah. "Saya kenal betul Pak Abbas, karena pernah satu ruang dengannya saat kami ditahan di Kota Bakti dulu," kata warga Tiro itu, sebagaimana dikutip Puteh Idris.

Mendapatkan informasi itu, pihaknya bersama keluarga segera meluncur ke Blang Keudah--7 Km dari Keude Tiro-- untuk mendapatkan kejelasan dari penduduk setempat. "Menurut keterangan warga, kami yakini yang dikuburkan itu, suami saya," urai Puteh. Ciri-ciri yang disebutkan warga Blang Keudah sangat sesuai dengan Abbas Saleh di kuburkan di desa itu. Apalagi, puluhan masyarakat Blang Keudah dan aparat keamanan setempat ikut menyaksikan saat penguburan.

Pimpinan LBH Seuramo Mekkah, Iskandar Ahmad SH kepada Serambi, mengaku sudah menerima laporan penemuan kuburan salah seorang korban culik. Ia meminta pihak keluarga untuk melapor ke pihak berwajib, terutama karena kuburan ingin dibongkar. "Tentunya perlu koordinasi, dan butuh pengamanan saat kuburan tersebut digali," jelasnya.

Karung plastik

Ny Puteh Idris menceritakan, berdasarkan informasi yang diperoleh, mayat suaminya ditemukan seorang warga yang sedang mencari kayu. Mayat itu dalam keadaan telanjang. Mayat yang tergeletak di dalam sebuah alur, sudah tak bisa dikenali lagi. Tidak jauh dari lokasi penemuan mayat, warga juga menemukan bungkusan kain. Namun, kata Ny Puteh, pihak keamanan memerintah masyarakat untuk membakar bungkusan itu.

Istri korban dalam nada sedih menjelaskan, menurut laporan warga setempat, suaminya dikubur tanpa lebih dulu dikafani. Menurutnya, masyarakat setempat dilarang mengafani. "Saat dikubur, jenazah hanya dibalut karung plastik," kata Ny Puteh sambil mengusap air matanya. Sejak ditemukan sampai dikuburkan, mayat itu terus diawasi aparat keamanan nonorganik. Bahkan, kepada warga mereka mengatakan korban adalah orang gila.

Menurut Ny Puteh Idris, suaminya dihabisi penculik sekitar bulan Mei atau Juni 1998. Pihak keluarga sudah mencari kemana-mana, tapi tidak pernah ketemu. Waktu itu, memang ada warga Tiro yang mengenalinya korban. Tapi takut memberi tahu karena masih berlaku DOM. Dikatakan, korban dijemput penculik di rumahnya, Desa Sarah Panyang Kecamatan Bandar Baru, April 1998. Pihak keluarga sudah pernah melaporkan ke FP-HAM, DPRD Pidie, dan LBH tentang hilangnya korban. Data yang ada di DPRD Pidie, korban diculik petugas Pos Sattis Bilie Arun.