KALAU ACEH SUDAH TAK AMAN, KAMI HARUS KEMANA?

Tragedi Idi Cut menewaskan puluhan orang warga masyarakat yang kembali dari kegiatan dakwah. Peristiwa yang terjadi pada 3 Pebruari lalu, telah melahirkan traumatis baru yang akan terus berkepanjangan bagi masyarakat Idi khusunya, dan Aceh umumnya.

"Kalau Aceh sudah tak aman, kami harus kemana ?" tanya Tgk Abdurrahman salah seorang korban tragedi berdarah itu. Tgk Abdurrahman menyampaikan itu dalam acara silaturahmi antara Gubernur Aceh Syamsuddin Mahmud dengan tokoh masyarakat Idi Cut, yang dipusatkan di Masjid Baitul Muttaqin, Darul Aman, Aceh Timur, Jumat kemarin.

Menurut Tgk Abdurrahman, yang batok kepalanya ikut terkena serempet peluru, kawasan Idi Cut kini menjadi tidak aman karena hukum tidak berlaku lagi di daerah tersebut. Selanjutnya kepada Pak Syam Tgk Abdurrahman menceritakan bahwa saat itu dirinya murni ingin mendengarkan dakwah. "Saya ingin bertanya, apakah kita tidak boleh lagi mendengar dakwah. Saat itu saya hanya ingin mendengar dakwah Teungku Panton, tetapi saya sendiri tidak tahu siapa sebenarnya Teungku Panton itu," paparnya yang disambut geerrr hadirin.

Juga diungkap Tgk Abdurrahman, ketika ia bersama ratusan masyarakat setempat mau pulang dari menghadiri dakwah, saat itu mereka langsung diberondong dengan peluru oleh tentara. "Sekarang saya mau tanya, apakah kami boleh diperlakukan sewenang-wenang seperti itu. Kenapa mereka (penembak-red) sedikit pun tidak menghargai nyawa kami," tanyanya.

Menjawab pertanyaan tersebut, Pak Syam antara lain mengatakan bahwa tidak ada orang Aceh yang tidak sedih mendengar tragedi berdarah itu. Namun anggaplah itu cobaan Allah SWT, manusia harus optimis dan bisa mengambil hikmah atas tragedi tersebut. Tindakan itu merupakan perbuatan yang paling keji dan rasanya tidak mungkin dilakukan oleh orang yang berakal sehat," katanya. "Saya melihat tragedi Idi Cut itu telah melewati batas kemanusiaan, namun masyarakat harus tetap menghadapi musibah ini dengan tabah. Kita semua tidak tahu, mungkin di balik musibah ini ada hikmatnya bagi kita semua, terutama masyarakat di wilayah Idi Cut, sehingga tragedi ini harus dihadapi dengan tabah," tambahnya.

Dalam kegiatan silaturahmi tersebut Pak Syam antara lain ikut didampingi Bupati Aceh Timur Alauddin AE, Wakil Ketua DPRD Tk I Aceh Drs HAR Rasyidi, Ketua DPRD Aceh Timur Achmad Dadang, dan para kepala dinas, serta ratusan tokoh masyarakat setempat.