Do'a Atas Nama Para Korban Dom

Tuhanku, mungkin kami bukanlah diantara golongan hambamu yang cukup memiliki kesabaran untuk menanggung semua penderitaan akibat ulah sementara oknum yang telah menimpakan kehinaaan dan kenestapaan yang panjang terhadap rakyat kami. Karena itu daripada kami memaafkan para penindas rakyat kami, kami lebih memilih untuk memohon keadilanMU ya Tuhan. Daripada kami mengadu kepada penguasa, kami lebih memilih untuk mengadu kepadamu wahai penguasa semesta mayapada.

Ya Tuhan, sepuluh tahun rakyat kami hidup dalam ketakutan, dikepung oleh kesewenang-wenangan hamba-hambaMU yang telah Engkau limpahi kekuasaan dan kekuatan. Dengan kekuatan dan kekuasaan yang telah Engkau anugerahi itu mereka merampas ketenangan hidup kami.

Mereka menyebarkan ketakutan di tengah-tengah rakyat kami yang tidak berdaya. Kemudian dengan leluasa mereka melakukan kesewenang-wenangan yang bahkan tidak mungkin dilakukan oleh manusia yang primitif sekalipun. Dengan gampang para durjana ini membunuh anggota masyarakat kami tanpa memberi kesempatan kepada mereka untuk mengetahui apa kesalahan yang menyebabkan hidup mereka harus diakhiri.

Lebih tragis lagi ya Tuhan, hamba-hambamu yang minus prikemanusiaan ini memperkosa kaum wanita kami didepan suaminya sendiri. Mereka telanjangi hambamu yang berusaha menjaga kehormatan diri dengan menuruti perintahmu ya Tuhan. Adakah kenistaan yang lebih dahsyat daripada yang ditimpakan oleh manusia super primitif ini, yang sepanjang hidupnya tidak pernah memahami nilai kemanusiaan secara sungguh-sungguh. Mereka hidup hanya untuk menjadi budak-budak hawa nafsu. Masih layakkah mereke disebut sebagai manusia, sebagai hamabMU ya Allah?

Bahkan kami juga kesulitan untuk mendapatkan predikat yang tepat untuk mereka. Barangkali generasi yang akan datang mampu memberikan sebuah sebutan yang cocok untuk mengambarkan secara utuh kedurjanaan, kekejaman dan kebiadaban hambamu tersebut.

Terlalu lemah iman kami ya Tuhan untuk memaafkan mereka yang bahkan tidak pernah menyesali kebiadaban yang telah mereka timpakan kepada kami. Kami hanya mohon keadilanMu ya Allah. Tunjukkanlah kekuasaanMu kepada durjana-durjana angkuh agar mereka paham bahwa ada hak-hak dasar yang telah engkau berikan kepada hambaMu yang mesti dihormati tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Ya Tuhan, semakin bertambah ketidakberdayaan kami manakala mengingat nasib ribuan janda yang suaminya telah dilenyapkan dari permukaan mayapada, anak-anak yatim yang ayahnya telah menjadi korban "salah prosedur" sekelompok orang yang bahkan coba menunjukkan diri lebih berkuasa dariMu ya Tuhan. Jangankan untuk menatap masa depan, para Janda dan anak yatim ini bahkan kesulitan untuk mempertahankan hidup mereka hari ini. Anehnya ya Tuhan, sementara orang yang tidak seagama dengan kami, memperlihatkan kepedulian untuk membantu, pemerintah kami sendiri yang seharusnya bertanggung jawab terhadap mereka, bahkan tidak berbuat apa-apa. Mereka telah cukup berpuas diri dengan memohon kemaafan kami.

Sekali lagi Ya Tuhan, terlalu lemah iman kami untuk semua ini. Tunjukkanlah kekuasaan dan keadilanMU. Oh ya Tuhan. Sementara kami merana dalam kenestapaan, hidup dalam ketakutan, ada diantara hambamu yang justru memperoleh promosi karir karena keberhasilannya merekayasa kezhaliman terhadap kami. dengan terlalu murah dia jual darah, harta dan bahkan nyawa kami hanya untuk memperkukuh posisinya sebagai budak penguasa zhalim. Dia tukar tanggung jawab kemanusiaanya dengan penghambaan yang utuh terhadap hawa nafsu. terkadang kami hendak menguburkan peristiwa biadab ini dari ingatan kami ya Tuhan. Tetapi seketika bayangan tentang Nyak Maneh yang diperkosa oleh durjana biadab, Razali yang dikubur hidup-hidup oleh hambaMU yang zhalim, bahkan mereka memaksa warga masyarakat untuk menggali kuburan sekaligus mengubur para korban yang masih hidup itu, muncul memenuhi ingatan kami. Terlalu sulit kami rakyat Aceh untuk melupakan peristiwa ini dengan mudah. Konon pula memaafkan para pelaku yang saat ini masih leluasa bergentayangan di permukaan bumi_MU ya ALLah.

Ya Allah, mengapa tidak Engkau perintahkan BumiMU untuk menelan hambaMU yang telah menjadi aib bagi seluruh manusia, atau Engkau ubah bentuk tubuhnya sehingga menyerupai sesuatu yang sesuai dengan perilaku biadab yang ditampilkannya, sehingga umat manusia tidak tercoreng martabatnya oleh segelintir oknum-oknum manusia ini.

Iskandar

(Ateneo de Manila University, Philippines)